Kamis, 15 Juli 2010

Langkah-lagkah Singkat dalam Perlakuan PTT pada Budidaya Padi Organik
















Slide 2
PTT ATAU PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU ADALAH :
Suatu pendekatan dalam Budi Daya Padi, menekankan pada Pengelolaan, Tanaman, Lahan, Air dan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman ) secara terpadu. Pengelolaan yang diterapkan mempertimbangkan hubungan sinergis dan komplementer antar komponen.

Slide 3
TUJUAN
Slide 3
Untuk mempertahankan atau meningkatkan Produktivitas padi secara berkelanjutan (sustainable) dan efisien produksi dengan memperhatikan sumber daya, kemampuan, dan kemauan petani.

Slide 4
PTT BERPEDOMAN TEKNOLOGI
Slide 4
Menggunakan benih bermutu seharusnya diterapkan untuk semua lokasi. Tanpa menggunakan benih bermutu, teknlogi apapun yang diterapkan tidak akan memberikan hasil seperti apa yang diharapkan. Demikian juga halnya dengan prinsip – prinsip PHT.

Slide 5
PERTIMBANGAN YANG DIPAKAI ADALAH :
Slide 5
  • Hasil penelitian kerja sama Internasional Reversing Trenas of Deelining Productivity of Rice ( RTDP ) yang dikoordinasikan oleh IRRI serta berbagai penelitian komponen Teknologi.
  • Kesimpulan hasil penelitian adalah :
  • Pelandaian / penurunan Produktivitas padi sawah di areal intensifikasi, relatif mudah dikoreksi antara lain :
  • Pemupukan Organik disamping Anorganik
  • Pengeringan petakan sawah jangka pendek untuk menggilir silih berganti rejim air dari kondisi Reduktif ke kondisi Oksidatif.
  • Pemupukan disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan ketersediaan hara dalam tanah
Slide 6
PENDEKATAN PTT DIDASARI OLEH :
Slide 6
  • Kajian akan kebutuhan dan aspirasi petani setempat.
  • Perlunya memadukan pengelolaan Tanaman, Lahan, Air dan OPT, sesuai dengan kemampuan petani.
  • Sistem budidaya Padi yang dinamis sesuai perkembangan Teknologi dan Kemampuan petani.
Slide 7
TEKNOLOGI YANG DIANJURKAN ADALAH
Slide 7
Yang telah dihasilkan oleh Lembaga Penelitian dan Teknologi kearifan lokal (indigenous) yang telah terbukti unggul untuk lokasi tertentu.

Slide 8
MACAM TEKNOLOGI YANG BERSIFAT UMUM
Slide 8
Yang seyogyanya diterapkan petani yaitu :
  • Benih bermutu dan varietas unggul yang cocok ( baik segi hasil, cita rasa, umur maupun ketahanan Hama Penyakit untuk lokasi setempat ).
  • Pengembalian sisa tanaman ( jerami ) pemberian pupuk kandang / ijo – ijonan
  • Pengairan berselang ( intermitten )
  • Penggunaan benih muda ( 10-14 hari ) tanam 1–3 benih per lubang.
  • Penanganan panen dan pasca panen tepat waktu.
Slide 9
SISTEM TANAM
Slide 9
  • Diseyogyakan TAJARWO menurut keinginan petani ( legowo 2:1 atau 4:1 atau 6:1 )
  • Penyiangan kebiasaan petani
Slide 10
PTT sudah diuji sebelumnya di 28 kabupaten Th. 2002 – 2003, hasilnya menunjukkan bahwa dengan PTT, peningkatan pendapatan rata –rata 15 % Peningkatan hasil panen rata-rata naik 19 % dibandingkan dengan cara petani ( konvensional ).

Slide 11
KESIMPULAN
Slide 11
  • Penerapan PTT akan lebih menguntungkan jika di Integrasikan dengan ternak ( SIPT – SISTEM INTEGRASI PADI dan TERNAK ).
  • Hal ini akan menjadi semakin penting artinya bila dikaitkan dengan antisipasi kelangkaan dan mahalnya PUPUK ANORGANIK.
  • Pemberian pupuk organik berkelanjutan dosis 2 – 3 Ton / Ha, tanah akan kembali subur. Penggunaan Pupuk Anorganik bisa ditekan sedikit mungkin.
  • ( Boleh dikatakan lama kelamaan cukup pupuk Organik )
  • Penggarapan khusus, pengamatan setiap saat.
PROSES BUDIDAYA
Slide 12
1. Pengolahan tanah











v
  • Tanah harus diolah sempurna, dibajak 2 kali
  • Ditambah kompos 2-3 ton/Ha

Slide 13
2. BENIH BERMUTU DAN BERLABEL




















Slide 13
  • Benih yang memiliki kemurnian dan daya tumbuh tinggi
  • Benih bermutu, tanaman tumbuh seragam dan rata, memudahkan pengelolaan dan HASIL TINGGI

Slide 14
3. Persemaian












Slide 14
  • Kebutuhan benih per hektar sekitar 20-25 Kg/Ha
  • Tempat persemaian dalam besek/kotak kayu diberi media tumbuh dicampur tanah dan kompos dengan perbandingan 1:1
Slide 14
Slide 15
4. Penanaman dan jarak tanam












Slide 15
  • vPenanaman benih berumur 10-14 hari tanam pindah tidak lebih dari 15 menitditanam 1-3 batang tiap lobang, ditanam dangkal, membentuk huruf L
  • vJarak tanam 23 x 23 cm, 25 x 25 cm
Slide 16
5. PENGATURAN POPULASI TANAMAN















Slide 16
  • System tanam legowo (tajarwo) sampai batas tertentu, makin tinggi populasi tanaman makin tinggi hasil panen (tajarwo 2:1)


Slide 17
6. BAHAN ORGANIK



Slide 17
  • Jerami kembali ke lahan, baik langsung maupun tidak langsung dalam bentuk kompos atau pupuk kandang

Slide 18
7. VARIETAS UNGGUL BARU


Slide 18
  • Pilihan varietas disesuaikan dengan lokasi setempat. (spesifik lokasi)

Slide 19
8. UBINAN PANEN















Slide 19
  • Produksi meningkat

Slide 20
9. PERONTOKAN GABAH















Slide 20
  • DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PEDAL TLESER
Slide 1
ANALISA USAHA TANI
PENANGKARAN BENIH
PANEN TGL. 08 – 06 – 2008
LUAS LAHAN : 900 m2
PENERAPAN : PTT
VARIETAS : PEPE
SISTIM TANAM : TEGEL
NO
KEGIATAN
NILAI ( Rp )
JUMLAH
( Rp )
KET.


BIAYA VARIABEL








1
Benih
20 kg @ Rp 6.500
130.000
2
Pupuk




-Urea
100 kg @ Rp 1.500
150.000


-Phonska
100 kg @ Rp 2.000
200.000


-Petrogranik
500 kg @ Rp 1.500
750.000


-Peptisida
-
-





3
TENAGA




-Pengolahan Lahan
1 Unit Rp 810.000
810.000


-Membuat Persemaian/Cabut
Benih
4 HOK @ Rp 30.000
120.000


-Tembok Tamping
3 HOK @ Rp 30.000
90.000


-Ngepalani
2 HOk @ Rp 30.000
60.000


-Tanam
18 HOK @ Rp 30.000
540.000


-Pemupukan ( 2x )
6 HOK @ Rp 30.000
180.000


-Penyiangan ( 2x )
23 HOK @ Rp 30.000
690.000


-Pengairan
10 HOK @ Rp 30.000
300.000


JUMLAH


4.020.000





4
PANEN PASCA PANEN




-Upah Panen 10 %
760 kg @ Rp 2.600
1.976.000





5
LAIN – LAIN




-Makan, Minum, Snek
-
300.000


TOTAL BIAYA


6.296.000





6
PRODUKSI




-Hasil Panen GKP
7.600 kg @ Rp 2.600
19.760.000


PENDAPATAN BERSIH
-
19.760.000




6.296.000




13.464.000


Tidak ada komentar:

Posting Komentar