Slide 2 PTT ATAU PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU ADALAH :
Suatu pendekatan dalam Budi Daya Padi, menekankan pada Pengelolaan, Tanaman, Lahan, Air dan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman ) secara terpadu. Pengelolaan yang diterapkan mempertimbangkan hubungan sinergis dan komplementer antar komponen.
Slide 3 TUJUAN
Slide 3 —Untuk mempertahankan atau meningkatkan Produktivitas padi secara berkelanjutan (sustainable) dan efisien produksi dengan memperhatikan sumber daya, kemampuan, dan kemauan petani.
Slide 4 PTT BERPEDOMAN TEKNOLOGI
Slide 4 Menggunakan benih bermutu seharusnya diterapkan untuk semua lokasi. Tanpa menggunakan benih bermutu, teknlogi apapun yang diterapkan tidak akan memberikan hasil seperti apa yang diharapkan. Demikian juga halnya dengan prinsip – prinsip PHT.
Slide 5 PERTIMBANGAN YANG DIPAKAI ADALAH :
Slide 5 - —Hasil penelitian kerja sama Internasional Reversing Trenas of Deelining Productivity of Rice ( RTDP ) yang dikoordinasikan oleh IRRI serta berbagai penelitian komponen Teknologi.
- —Kesimpulan hasil penelitian adalah :
- —Pelandaian / penurunan Produktivitas padi sawah di areal intensifikasi, relatif mudah dikoreksi antara lain :
- —Pemupukan Organik disamping Anorganik
- —Pengeringan petakan sawah jangka pendek untuk menggilir silih berganti rejim air dari kondisi Reduktif ke kondisi Oksidatif.
- —Pemupukan disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan ketersediaan hara dalam tanah
Slide 6 PENDEKATAN PTT DIDASARI OLEH :
Slide 6 - —Kajian akan kebutuhan dan aspirasi petani setempat.
- —Perlunya memadukan pengelolaan Tanaman, Lahan, Air dan OPT, sesuai dengan kemampuan petani.
- —Sistem budidaya Padi yang dinamis sesuai perkembangan Teknologi dan Kemampuan petani.
Slide 7 TEKNOLOGI YANG DIANJURKAN ADALAH
Slide 7 Yang telah dihasilkan oleh Lembaga Penelitian dan Teknologi kearifan lokal (indigenous) yang telah terbukti unggul untuk lokasi tertentu.
Slide 8 MACAM TEKNOLOGI YANG BERSIFAT UMUM
Slide 8 —Yang seyogyanya diterapkan petani yaitu :
- —Benih bermutu dan varietas unggul yang cocok ( baik segi hasil, cita rasa, umur maupun ketahanan Hama Penyakit untuk lokasi setempat ).
- —Pengembalian sisa tanaman ( jerami ) pemberian pupuk kandang / ijo – ijonan
- —Pengairan berselang ( intermitten )
- —Penggunaan benih muda ( 10-14 hari ) tanam 1–3 benih per lubang.
- —Penanganan panen dan pasca panen tepat waktu.
Slide 9 SISTEM TANAM
Slide 9 - —Diseyogyakan TAJARWO menurut keinginan petani ( legowo 2:1 atau 4:1 atau 6:1 )
- —Penyiangan kebiasaan petani
Slide 10 PTT sudah diuji sebelumnya di 28 kabupaten Th. 2002 – 2003, hasilnya menunjukkan bahwa dengan PTT, peningkatan pendapatan rata –rata 15 % Peningkatan hasil panen rata-rata naik 19 % dibandingkan dengan cara petani ( konvensional ).
Slide 11 KESIMPULAN
Slide 11 - —Penerapan PTT akan lebih menguntungkan jika di Integrasikan dengan ternak ( SIPT – SISTEM INTEGRASI PADI dan TERNAK ).
- —Hal ini akan menjadi semakin penting artinya bila dikaitkan dengan antisipasi kelangkaan dan mahalnya PUPUK ANORGANIK.
- —Pemberian pupuk organik berkelanjutan dosis 2 – 3 Ton / Ha, tanah akan kembali subur. Penggunaan Pupuk Anorganik bisa ditekan sedikit mungkin.
- —( Boleh dikatakan lama kelamaan cukup pupuk Organik )
- —Penggarapan khusus, pengamatan setiap saat.
PROSES BUDIDAYA
Slide 12
v
- Tanah harus diolah sempurna, dibajak 2 kali
- Ditambah kompos 2-3 ton/Ha
Slide 13 2. BENIH BERMUTU DAN BERLABEL
Slide 13 - —Benih yang memiliki kemurnian dan daya tumbuh tinggi
- —Benih bermutu, tanaman tumbuh seragam dan rata, memudahkan pengelolaan dan HASIL TINGGI
Slide 14 3. Persemaian
Slide 14 Kebutuhan benih per hektar sekitar 20-25 Kg/Ha
Tempat persemaian dalam besek/kotak kayu diberi media tumbuh dicampur tanah dan kompos dengan perbandingan 1:1
Slide 14
Slide 15 4. Penanaman dan jarak tanam
Slide 15 - vPenanaman benih berumur 10-14 hari tanam pindah tidak lebih dari 15 menitditanam 1-3 batang tiap lobang, ditanam dangkal, membentuk huruf L
- vJarak tanam 23 x 23 cm, 25 x 25 cm
Slide 16 5. PENGATURAN POPULASI TANAMAN
Slide 16 System tanam legowo (tajarwo) sampai batas tertentu, makin tinggi populasi tanaman makin tinggi hasil panen (tajarwo 2:1)
Slide 17 6. BAHAN ORGANIK
Slide 17 Jerami kembali ke lahan, baik langsung maupun tidak langsung dalam bentuk kompos atau pupuk kandang
Slide 18 7. VARIETAS UNGGUL BARU
Slide 18 - —Pilihan varietas disesuaikan dengan lokasi setempat. (spesifik lokasi)
Slide 19 8. UBINAN PANEN
Slide 19
Slide 20 9. PERONTOKAN GABAH
Slide 20 DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PEDAL TLESER
Slide 1 ANALISA USAHA TANI PENANGKARAN BENIH PANEN TGL. 08 – 06 – 2008 | |
LUAS LAHAN : 900 m2 PENERAPAN : PTT | VARIETAS : PEPE SISTIM TANAM : TEGEL | |
NO | KEGIATAN | NILAI ( Rp ) | JUMLAH ( Rp ) | KET. |
| BIAYA VARIABEL |
|
|
|
|
|
|
|
1 | Benih | 20 kg @ Rp 6.500 | 130.000 |
2 | Pupuk |
|
|
| -Urea | 100 kg @ Rp 1.500 | 150.000 |
| -Phonska | 100 kg @ Rp 2.000 | 200.000 |
| -Petrogranik | 500 kg @ Rp 1.500 | 750.000 |
| -Peptisida | - | - |
|
|
|
|
3 | TENAGA |
|
|
| -Pengolahan Lahan | 1 Unit Rp 810.000 | 810.000 |
| -Membuat Persemaian/Cabut Benih | 4 HOK @ Rp 30.000 | 120.000 |
| -Tembok Tamping | 3 HOK @ Rp 30.000 | 90.000 |
| -Ngepalani | 2 HOk @ Rp 30.000 | 60.000 |
| -Tanam | 18 HOK @ Rp 30.000 | 540.000 |
| -Pemupukan ( 2x ) | 6 HOK @ Rp 30.000 | 180.000 |
| -Penyiangan ( 2x ) | 23 HOK @ Rp 30.000 | 690.000 |
| -Pengairan | 10 HOK @ Rp 30.000 | 300.000 |
| JUMLAH |
| 4.020.000 |
|
|
|
|
4 | PANEN PASCA PANEN |
|
|
| -Upah Panen 10 % | 760 kg @ Rp 2.600 | 1.976.000 |
|
|
|
|
5 | LAIN – LAIN |
|
|
| -Makan, Minum, Snek | - | 300.000 |
| TOTAL BIAYA |
| 6.296.000 |
|
|
|
|
6 | PRODUKSI |
|
|
| -Hasil Panen GKP | 7.600 kg @ Rp 2.600 | 19.760.000 |
| PENDAPATAN BERSIH | - | 19.760.000 |
|
|
| 6.296.000 |
|
|
| 13.464.000 |
|